Wakhinuddin’s Weblog


Bentuk-bentuk Organisasi
Oktober 22, 2013, 1:32 pm
Filed under: MANAJEMEN, Materi Ajar

Bentuk-bentuk Organisasi

Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi garis
Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua, dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi didalam perusahaan/organisasi yang mempunyai hubungan langsungdengan bawahannya. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimipin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertical ke bawah dengan pendelegasian yang tegas, melalui jenjang hirarki yang ada.
Kebaikan-kebaikan organisasi garis :
a. Bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan,
b. Pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan bertanggung jawab,
d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena komunikasi cukup mudah.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah :
a. Bentuk organisasi tidak fleksibel,
b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar,
c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi kekacauan bila seseorang didalam garis organisasi “hilang”.

2. Organisasi garis dan staf
Dalam organisasi ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi itu, yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.
b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Di dalam organisasi garis dan staf :
– Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara maksimal.
– Dalam melaksakan pekerjaannya, anggota atau lini dapat menerima pengarahan serta informasi dari staf.
– Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi pelaksana.
– Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Organisasi ini mempunyai kebaikan, seperti :
– Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.
– Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
– Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.
– Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
– Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat kealian, pendidikan dan pengalamannya..

Sedangkan kekurangan dari organisasi ini adalah :
– Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya dalam pelaksana tugas – tugas operasional, orang-orang lini atua garis dihadapkan pada dua macam atasan.yaitu atasan yang terdapat dalam komando yang mempunyai hak memerintah dan pinpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karna sarannya berdasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.
– Saran serta nasehat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karna kurang adanya tanggung jawab terhadap perkerjaan.
– Pejabat garis cendrung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut dapat tidak berguna.
– Timbulnya kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.

3. Organisasi fungsional
Organisasi dengan bentuk ini merupakan suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Organisasi ini tidak terlalu menekan hilarki sturtural, tetepai lebih pada sifat dan pungsi yang perlu dijalankan.
Dalam organisasi ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan.

Kebaikan-kebaikan dari pungsional organisasi fungsional :
a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dengan baik.
b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.
c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu funsi mudah dilaksanakan atau dijalankan.
d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan pisik.

Kekurangan – kekurangan orgganisasi fungsional antara lain adalah sebagai berikut :
a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi satu masalah tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab penuh.
b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan yang membingungkan,
c. Terjadi saling mementinngkan fungsi masing-masing menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.
d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karna anggota organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.

4. Organisasi komite/panitia : pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap yang disebut komite.
Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan bersama-sama.
Dengan adanya komite, diharapkan dapat menghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya perintah perintah yang simpang siur antara pimpinan yang sesingkat :
Komite dapat dibagi atas 4 macam yaitu :
 Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada tingkatan instrusional)
 Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunya hak untuk menolak (hak veto).
 Komite penasehat.
 Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.

Sumber : Ali Basar Siregar, ITB



PENGERTIAN SUPERVISI
September 15, 2013, 3:14 am
Filed under: MANAJEMEN, MONEV

SUPERVISI PENDIDIKAN
Wakhinuddin

Supervisi (pengawasan) didefenisikan dan dikelompokkan menurut tiga perspektif yaitu:

A. Pembelajaran
• Sebuah proses interpersonal multidimensional yang melibatkan pengembangan kurikulum, lingkungan belajar, pengelompokan siswa, pemanfaatan guru, dan membangun secara profesional
• cara khusus untuk meningkatkan pembelajaran
• Fungsi yang menyatukan komponen pembelajaran yang efektivitas pembelajaran pada seluruh sekolah.

B. Organisasi
• Merupakan fungsi manajemen di sekolah
• Merupakan fungsi kepemimpinan yang melibatkan administrasi, kurikulum, dan pengajaran
• Pengawasan berkontribusi terhadap efektivitas untuk pencapaian tujuan dan berkomitmen untuk tujuan saling berbagi, dengan membantu orang dalam membuat pekerjaan mereka efisien, efektif, dan secara pribadi menguntungkan, dengan membangun jaringan komunikasi, dan membantu menciptakan sebuah organisasi yang menghargai manusia.

C. Manusia
o cara memodifikasi perilaku guru
o Memfasilitasi menumbuhkan profesionalitas guru dengan cara guru memberikan umpan balik sehingga terjadi interaksi di kelas
o Kegiatan yang meningkatkan dan merangsang pertumbuhan profesional
o masalah hubungan manusia dan pengembangan sumber daya manusia
• Sebuah kualitas moral yang melibatkan pengembangan guru sehingga pembelajaran terlaksana sebagaimana harusnya
• Memfasilitasi menumbuhkan profesionalitas guru dengan cara guru memberikan umpan balik sehingga terjadi interaksi di kelas
• Kegiatan yang meningkatkan dan merangsang pertumbuhan profesional
• Masalah hubungan manusia dan pengembangan sumber daya manusia
• Sebuah kualitas moral yang melibatkan pengembangan guru sehingga pembelajaran terlaksana sebagaimana harusnya.



QS Stars System – Methodology

QS Stars System – Methodology

Terdiri atas:
Research quality
Graduate employability
Teaching quality
Infrastucture
Internationalisation
Specialist strength



MENGAPA SESEORANG BEKERJA ?
November 30, 2009, 2:53 am
Filed under: MANAJEMEN, Pendidikan Kejuruan

MENGAPA SESEORANG BEKERJA ?

Wakhinuddin S

Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang perlu mempunyai pekerjaan. Alasan itu dapat diklasifikasikan atas alasan ekonomi, sosial, dan kepuasan pribadi. Untuk menjawab pertanyaan mengapa seseorang bekerja, dapat dikemukakan alasan-alasan berikut:

 Untuk kehidupan (livelihood)
Alasan utama bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang penting untuk kehidupannya berupa makanan, pakaian dan tempat berlindung.
 Hubungan kemanusiaan (Human Relationships)
Pada dasarnya seseorang menyenangi kebersamaan dan suka bergaul dengan orang lain. Seseorang akan mencari kebersamaan dengan orang lain yang berminat sama. Dengan bekerja berarti ia berhubungan dengan orang lain yang mempunyai minat sama.
 Perkembangan Pribadi
(personal development). Bekerja memungkinkan seseorang mengembangkan diri lebih lanjut. Mengembangkan keterampilan baru dalam kehidupan. Bekerja memungkinkan seseorang mencapai potensi penuh.
 Pelayanan (service)
Pelayanan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan seseorang yang berarti atau berguna bagi orang lain. Seseorang senang menciptakan produk (benda) yang baru, membuat produk yang berkualitas, menyiapkan pelayanan yang berguna, dan secara umum menyumbang untuk masyarakat dan tanah airnya.
 Rasa aman (Security)
Pekerjaan yang mantap dengan penghasilan yang tetap akan membawa kepuasan dan kemantapan terhadap kehidupan seseorang, yang menghilangkan kekuartirannya terhadap masa depan yang tidak menentu. Tidak semua “aspek keamanan sesuatu karir” berbentuk utang atau imbalan. Jaminan lain seperti asuransi, program pensiun, dan cuti harus dipertimbangkan juga.
 Keberhasilan (success). Semua anak muda yang berambisi berminat mempertahankan kerja pertama yang diperolehnya yang memungkinkan ia bekerja terus. Para pemimpin perusahaan memilih mempekerjakan orang-orang yang menyenangi tantangan dan yang ingin berhasil dalam kehidupannya.

Paling tidak ada tiga hal di atas, yang harus saudara jadikan sebagai motif untuk bekerja. Ini dapat menjadi konsep diri saudara dalam menghadapi kehidupan ini.



PTN menjadi PT BHP
Agustus 5, 2009, 4:59 am
Filed under: MANAJEMEN, Pendidikan

PTN menjadi PT BHP

Oleh Wakhinuddin S

Sejalan telah diterbitkannya Undang-undang BHP, pemerintah berusaha menjalan maksud dan tujuan Undang-undang tersebut, banyak cara dan banyak kegiatan yang telah dilakukan pemerintah untuk menjalankan amanat tersebut. Salah satu diantaranya melalui program I-M HERE.

Pada tanggal 28 – 29 Juli 2009, di Hotel Sahid Jaya, Dikti telah melaunching program I M HERE (INDONESIA Managing Higher Education for Relevance and Efficiency Project (I-MHERE – Project), dengan program Strengthening Institutional Management in non-autonomous public Higher Education Institutions Batch-3, dan mengundang 14 perguruan tinggi negeri.

Adapun tujuan umum proyek untuk: 1.Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan perguruan tinggi negeri yang otonom, akuntabel dan bertaraf internasional; 2.Mengembangkan mekanisme pendukung yang efektif untuk meningkatkan kualitas, relevansi, efisiensi dan perluasan akses pendidikan tinggi. Salah satu sub kompoenen proyek adalah Hibah kompetisi untuk memperkuat manajemen institusi PTN yang belum otonom. Adapun tujuan utama proyek ini untuk, Meningkatkan kapasitas manajemen institusi bagi PTN menuju BHP, sejalan dengan telah diterbitkannya Undang-undang BHP (Batch-3).

Dalam acara tersebut narasumber, baik penceramah maupun tutor berasal dari UI, UGM, IPB dan ITS, mereka umumnya handal, menguasai dan telah berpengalaman dalam hal manajemen perguruan tinggi (PT). Ke 14 PTN diminta membuat proposal tentang manajemen Perguruan tinggi masing-masing, dan proposal tersebut dikompetisikan. Sebelumnya, ada 11 perguruan tinggi telah mendapatkan proyek sejenis, dikenal dengan proyek Hibah Kompetisi B.2a.

Ditinjau dari tujuannya perubahan PTN menjadi PT BHP adalah bagus, cuma apakah masyarakat, stakeholder, civitas akademika, siap meneriman perubahan ini? Mari kita renungkan dan pikirkan !!!



KONFLIK
November 4, 2008, 4:54 am
Filed under: MANAJEMEN

Keragaman budaya, masyarakat, suku di Indonesia mewarnai kehidupan berbangsa, dan bahkan sampai mewarnai perilaku individu ke tempat kerja kita masing-masing. Ada (masih ada atau kemungkinan masih banyak) individu dan kelompok di sekitar tempat kerja kita berpandangan, berpikir, bersikap, dan bertindak sektoral, sukuisme  dan lain sehingga menimbulkan perbedaan, pertentangan, dan ketidaksesuaian antarindividu dan antar kelompok.

Jika dipilah ada beberapa jenis konflik,

1.      Individu vs individu (karakter vs karakter)

2.      Individu vs alam

3.      Individu vs team

4.      Individu vs masyarakat

5.      Individi vs diri sendiri

6.      Team vs team

7.      Masyarakat vs masyarakat.

 Penyebab konflik biasanya:

1.      Perbedaan tujuan

2.      Perbedaan ide

3.      Perbedaan opini

4.      Perbedaan perilaku.

 

RESOLUSI … next..



NMC Major Tasks : PPAUD – DEPDIKNAS
Oktober 9, 2008, 3:24 am
Filed under: Konsultan, MANAJEMEN

NMC Major Tasks

PPAUD – DEPDIKNAS

Pursuant to the objectives of the assignment, overall main task of NMC can be divided into several groups of activities as follow:

1)      Preparation Works/Activities: Activities to prepare program implementation namely:

a)      Personnel mobilization including consultant, and supporting staffs;

b)     Provision of office facilities and logistic for NMC team;

c)      Coordination and consolidation with the Satker/CPICU;

d)     Rapid project assessment some representative participating district to identify high priority problems & constraints;

e)      Review the ECED implementation progress prior to the NMC assignment;

f)       Observe some sample of partipating Districts/Provinces readiness to implement the ECED program related to: (i) The fulfillment of district’ commitment stated in their respective district’ proposal, including the budget allocation in FY 07; (ii) The establishment of DCC; (iii) The institution / unit who is responsible for developing / provide quality assurance for ECED service; (iii) The village selection process and the issuance of Bupati Decree for selected villages; (iv) The recruitment process of facilitators and the CV of the selected facilitators; (v) the process of selection provincial / district trainers candidate; and (vi) assessment the visited  districts / provinces capacities in managing the ECED services.

g)      Adjust the proposed methodology, work plan, and project implementation schedule in the Technical Proposal with the input of current condition of project target location.

 

2)      Technical Tasks that comprises of activities to provide main service of each consultant namely:

a)       Team Leader;

b)     Co. Team Leader;

c)      Institution/Capacity Building Specialist;

d)     Financial Management Specialist;

e)      Project Monitoring Specialist.

3)      Regular Coordination Meeting. The meeting is meant to facilitate  and strengthen coordination/communication between NMC and project management and all Consultants at central, provincial, and district levels. The main issues to be discussed in the meeting including: [i] Complaint handling resolution; [ii] Project implementation progress and problems, and updating work plan; [iii] Consultant working coordination related problems; [iv] Project audit follow-up; [v] Periodic Project Reporting (IFR, Special Report, Mid Term Report, Mid Annual Report, Annual Report, Supervision Mission Report, etc); [vi] Socialization of new document/information; and [vii] other issues agreed by meeting participants.

For coordination meeting at central level is proposed at least once for every month. The meeting is attended by all CPICU management and staffs, NMC team members, and all Consultants at CPICU.

Coordination meeting at province/district level between NMC with project management at province/district level, RMCs, and Facilitators will use meeting event arranged by CPICU, PPCU, or DPIU under each consultant expenses.

Project Report Preparation. The first report to be submitted after signed contract is the Inception report. The complete list of project report during project assignment is described in Figure

 

Dr. Wakhinuddin S, MPd, PT. Amythas,  Team Leader : 08159544229; wakhid_nuddin@yahoo.com

(disadur dari Proposal teknis Program PPAUD-Depdiknas)



KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Oktober 9, 2008, 3:11 am
Filed under: MANAJEMEN

 

TEORI KEPEMIMPINAN SITUASI

 

 

 

 

GAYA EFEKTIF

 

 

 

 TINGGI

 

Partisipasi

HUBUNGAN TINGGI DAN TUGAS RENDAH

PERI LAKU  HUBUNGAN

Q3

HUBUNGAN TINGGI DAN TUGAS TINGGI

Selling

 

 

 

 

Q2

 

 

 

 

 

GAYA      KEPEMIMPINAN 

 

 

 

 

Delegasi

HUBUNGAN RENDAH DAN TUGAS RENDAH

RENDAH

Q4

 

HUBUNGAN RENDAH DAN TUGAS TINGGI

 

 

 

 

Komunikasi 1 arah

Q1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEDEWASAAN BAWAHAN

 

Tinggi

Moderat

Rendah

DEWASA

TIDAK DEWASA

KEDEWASAAN BAWAHAN