Wakhinuddin’s Weblog


Pengembangan perangkat penilaian unjuk kerja SMK kelas XII untuk materi sistem injeksi bahan bakar motor diesel
September 27, 2013, 2:25 pm
Filed under: EVALUASI HASIL BELAJAR, PENELITIAN, PENGUKURAN (MEASUREMENT)

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN UNJUK KERJA

PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK.

Wakhinuddin S.

FT UNP

email : wakhid_nuddin@yahoo.com

Abstract:

Wakhinuddin S. 2013. “The Development of Performance Assessment for diesel engines injection pump system – automotive at Vocational High School Class XII”.

One of purpose of automotive (small engines)  study listed in content standards and national education standar is for students to get authentic assessment. Because of doesn,t enough compentency for assessment on workshop make automotive assessment not correct or invalid. To solve this problem, so it is needed to develop of performance assessment to assess student performance in the workshop.

This research aimed at developing a valid performance assessment. Related to the aim, this research belongs to research and development. The development model that was applied was 4-D model. It consisted  of four stages, they are: define, design, develop, and disseminate. Expert validation was used to know the validity of the developed materials. The research data were collaected by using validation sheet, observation sheet, questionnaire, and achievement test. The data were analyzed by using descriptive statistical analysis.

Based on the data validation, the average of the materials validation is 84%. It showed that performance assessment which has been developed has valid categorized. In conclusion, the performance assessment which have been developed for automotive, especially at Diesel injection pump of solutionis valid.

Abstrak :

“Pengembangan perangkat penilaian unjuk kerja SMK kelas XII untuk materi sistem injeksi bahan bakar motor diesel”

Wakhinuddin S, 2013

Salah satu kualitas pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan (otomotif) tercantum dalam standar isi standar Nasional pendidikan adalah agar peserta didik dapat memperoleh penilaian yang otentik dan akurat. Karena kompetensi guru belum memadai dalam mengembangkan perangkat asesmen unjuk kerja dan fasilitas bengkel yang kurang memadai mengakibatkan pelaksanaan asesmen kurang tepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan suatu perangkat asesmen unjuk kerja untuk menentukan nilai siswa yang akurat.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat asesmen unjuk kerja yang valid. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah model 4-D (four-D model). Model 4-D terdiri dari 4 tahap yaitu: define, design,develop, dan disseminate. Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap develop saja. Validasi oleh pakar digunakan untuk mengetahui validitas perangkat asesmen unjuk kerja yang dikembangkan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik deskriptif.

Berdasarkan data dari lembar validasi diperoleh rata-rata validasi sebesar 84%. Angka ini menunjukan perangkat asesmen unjuk kerja yang dikembangkan tergolong valid. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat asesmen unjuk kerja SMK untuk materi inkjeksi bahan bakar motor diesel yang dikembangkan sudah valid.

 

 



SM3T di Aceh Pidie Jaya
September 18, 2013, 3:59 pm
Filed under: Uncategorized

 

Photo Caption



PENGERTIAN SUPERVISI
September 15, 2013, 3:14 am
Filed under: MANAJEMEN, MONEV

SUPERVISI PENDIDIKAN
Wakhinuddin

Supervisi (pengawasan) didefenisikan dan dikelompokkan menurut tiga perspektif yaitu:

A. Pembelajaran
• Sebuah proses interpersonal multidimensional yang melibatkan pengembangan kurikulum, lingkungan belajar, pengelompokan siswa, pemanfaatan guru, dan membangun secara profesional
• cara khusus untuk meningkatkan pembelajaran
• Fungsi yang menyatukan komponen pembelajaran yang efektivitas pembelajaran pada seluruh sekolah.

B. Organisasi
• Merupakan fungsi manajemen di sekolah
• Merupakan fungsi kepemimpinan yang melibatkan administrasi, kurikulum, dan pengajaran
• Pengawasan berkontribusi terhadap efektivitas untuk pencapaian tujuan dan berkomitmen untuk tujuan saling berbagi, dengan membantu orang dalam membuat pekerjaan mereka efisien, efektif, dan secara pribadi menguntungkan, dengan membangun jaringan komunikasi, dan membantu menciptakan sebuah organisasi yang menghargai manusia.

C. Manusia
o cara memodifikasi perilaku guru
o Memfasilitasi menumbuhkan profesionalitas guru dengan cara guru memberikan umpan balik sehingga terjadi interaksi di kelas
o Kegiatan yang meningkatkan dan merangsang pertumbuhan profesional
o masalah hubungan manusia dan pengembangan sumber daya manusia
• Sebuah kualitas moral yang melibatkan pengembangan guru sehingga pembelajaran terlaksana sebagaimana harusnya
• Memfasilitasi menumbuhkan profesionalitas guru dengan cara guru memberikan umpan balik sehingga terjadi interaksi di kelas
• Kegiatan yang meningkatkan dan merangsang pertumbuhan profesional
• Masalah hubungan manusia dan pengembangan sumber daya manusia
• Sebuah kualitas moral yang melibatkan pengembangan guru sehingga pembelajaran terlaksana sebagaimana harusnya.



STANDAR EVALUASI PROGRAM
September 14, 2013, 3:48 pm
Filed under: EVALUASI PROGRAM DAN LEMBAGA

STANDAR EVALUASI PROGRAM
Dr. Wakhinuddin

Tiga (3) unsur Feasibility:
1. Prosedur praktis
2. Mungkin dan dapat dilaksanakan (secara political viability)
3. Mempunyai nilai sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan

Delapan (8) unsur Propriety:
1. Perjanjian formal
2. Memperhatikan kemungkinan ada konflik kepentingan.
3. Terbuka, tidak bohong dalam memaparkan hasil evaluasi (full and frank disclose)
4. Hak masyarakt untuk tahu (public’s right to know)
5. Hak subyek dilindungi
6. Interaksi manusiawi
7. Pelaporan seimbang (melaporkan keunggulan dan kelemahan)
8. Pertanggung jawaban keuangan

Delapan (8) unsur Utility:
1. Identifikasi audien
2. Kredibilitas evaluator
3. Ruang lingkup informasi dan pemilihannya
4. Interpretasi hasil (prosedur dan rasional)
5. Kejelasan laporan
6. Disseminasi laporan
7. Ketepatan waktu laporan

Sebelas (11) unsur Accuracy:
1. Identifikasi objek
2. Analisis konteks
3. Deskripsi/monitoring tujuan/prosedur
4. Deskripsi sumber informasi
5. Pengukuran yang valid
6. Pengukuran yang reliabel
7. Kontrol data yang sistematis
8. Analisis informasi kualitatif
9. Analisis informasi kuantitatif
10. Keputusan pertimbangan
11. Pelaporan yang objektif .



PEMILIHAN KERJA PENDEKATAN EKONOMI
September 5, 2013, 4:19 pm
Filed under: Pendidikan Kejuruan

PEMILIHAN KERJA PENDEKATAN EKONOMI
oleh
Wakhinuddin

Pada teori kebetulan dan kemungkinan seseorang memilih pekerjaan bertolak dari kesempatan yang ada, pada teori ekonomi¬ pemilihan dimulai dengan mempertimbangkan distribusi pekerja di lapangan kerja. Teori ekonomi klasik berusaha untuk menjelaskan mengapa suatu pekerjaan tidak sama peminatnya. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat seseorang memasuki suatu pekerjaan, sehingga distribusi pekerja juga berbeda?
Teori ekonomi bertolak dari anggapan dasar bahwa pada keadaan di mana setiap pekerja memiliki kebebasan sama untuk memilih pekerjaan, maka seseorang akan selalu memilih pekerjaan yang menurut pendapatnya akan memberikan keuntungan terbesar. Seorang pekerja akan memperhitungkan keuntungan/kerugian yang akan didapat kemudian baru memilih pekerjaan yang paling menguntungkan.
Pada peringkat paling dasar, keuntungan hanya dilihat dari sudut penghasilan yang akan diperoleh. Dengan demikian calon pekerja akan berlomba-lomba mencari pekerjaan yang memberikan upah terbesar dan menolak pekerjaan yang hanya memberi imbalan rendah. Keadaan inilah yang memunculkan prinsip ekonomi bahwa distribusi pasar kerja merupakan fungsi dari hukum penawaran-permintaan, dan gejala ini direfleksikan oleh perbedaan upah pada setiap jenis pekerjaan.
Akan tetapi teori ekonomi klasik tidak sepenuhnya dapat menjelaskan fenomena pemilihan kerja. Teori ekonomi klasik lebih ditujukan pada kondisi pasar kerja ideal. Pada kondisi tertentu seseorang memilih pekerjaan bukan hanya berpedoman pada hukum penawaran-permintaan saja. tetapi ditentukan juga oleh pengetahuan tentang aspek pekerjaan. Hal lain yang membatasi kebebasan memilih pekerjaan adalah kesempatan pendidikan untuk mencapai keterampilan yang dituntut. Karena tidak semua orang mampu mencapai tingkat pendidikan yang tinggi, maka mereka hanya dapat memasuki pekerjaan yang menuntut syarat-syarat rendah saja. Penghasilan yang diperoleh tentu juga rendah. Demikianlah di samping hukum penawaran-permintaan dapat diidentifikasi dua hal lain yang turut mempengaruhi pilihan seseorang, yaitu informasi/pengetahuan-nya tentang aspek-aspek pekerjaan, dan tingginya biaya pendidikan/latihan.