Filed under: PENGABDIAN MASYARAKAT
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Kepedulian Lembaga Perguruan Tinggi kepada masyarakat guru-guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah tinggi, ini merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Unngtuk merealisasikan program tersebut diperlukan suatu rencana.
Program pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah PELATIHAN PEMBUATAN TEKNIK PENILAIAN BERORIENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SMK DI SENTRA PENDIDIKAN UPT BLPT PADANG. Materi pelatihan ini menitikberatkan pada pembuatan penialian otentik sesuai kurikulum 2013 dan pengembangan rubric penilaian, sehingga diharapkan guru-guru tersebut dapat membuat perangkat penilaian kurikulum 2013.
Pelaksanaa kegiatan ini didukung oleh para staf pengajar Program S2 FT UNP, yang memiliki kompetensi sesuai dengan program pelatihan ini. Dalam bentuk skema kerangka pemecahan masalah dan hubungannya dengan khalayak sasaran dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2 : Skematik kerangka pemecahan masalah dan hubungannya
dengan khalayak sasaran
Filed under: PENGABDIAN MASYARAKAT
PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN ANALISIS BUTIR TES BERBASIS FREE BAGI GURU-GURU NEGERI DAN SWASTA SMP DAN SMU DI KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Peningkatan kualitas pendidikan diharapkan tanggung jawab kepala sekolah dan guru sebagai pembuat keputusan. Dalam membangun pendidikan yang lebih berkualitas, melalui pengembangan serta perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana dan prasaranapun dilakukan. Pengembangan kualitas evaluasi hasil belajar serta peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan lainnya mesti pendapat perhatian lebih dari biasanya.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mempunyai peranan penting untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi siswa. Dalam dunia pendidikan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat diperlukan strategi dalam proses belajar mengajar. Kelancaran dan keberhasilan pengajaran antara lain banyak ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru mulai dari membuat perencanaan pengajaran, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), pelaksanaan evaluasi sampai tercapainya tujuan pengajaran. Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang komplek dan bersifat multidimensional. Kekompleksitas ini melibatkan berbagai pihak seperti guru, siswa, perancang kurikulum dan petugas administrasi. Dengan banyaknya unsur-unsur yang terlibat berkemungkinan dapat menimbulkan berbagai masalah yang mengganggu kelancaran dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menemukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Evaluasi hasil belajar harus dilakukan secara berkesinambungan mulai sejak peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Evaluasi hasil pembelajaran dapat dilakukan setiap bagian-bagian dari keseluruhan kegiatan pembelajaran misalnya selesai 1 kompetensi dasar atau satu materi pokok, tengah semester, akhir semester atau akhir setiap satuan pendidikan. Bentuk tes yang digunakan tergantung dari kegiatan apa yang hendak dinilai.
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik jika pada pelaksanaan analisis hasil belajar dilaksanakan dengan baik. Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan hasil belajar mahasiswa, yaitu penguasaan kompetensi; sedang interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar mahasiswa. Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah pemberian skor sebagai tahapan penentuan capaian penguasaan kompetensi oleh setiap mahasiswa. Pemberian skor terhadap tugas dan/atau pekerjaan mahasiswa harus dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara objektif. Untuk menjamin keobjektifan penskoran Gurui harus mengikuti pedoman penskoran sesuai dengan jenis dan bentuk tes/instrumen evaluasi yang digunakan.
Ada langkah-langkah penyusunan tes yang baik, yaitu: penentuan tujuan tes, penyusunan kisi-kisi tes, penulisan soal, penelaahan soal (validasi soal), perakitan soal menjadi perangkat tes, uji coba soal termasuk analisis-nya, bank soal, penyajian tes kepada siswa, skoring (pemeriksaan jawaban siswa). Salah langkah yang jarang atau tidak pernah dilakukan guru adalah uji coba dan analisis butir tes. Dari pengamatan yang dilakukan selama Bimtek RSBI, ditemukan tidak pernah guru melakukan uji coba dan analisis butir tes. Karena itu pada kesempatan ini akan dilakukan pengabdian pada masyarakat guru tentang analsis butir tes.
Dalam rangka peningkatan kualitas guru, dibutuhkan guru yang mempunyai kecakapan dalam menganalisis soal, pada penilaian kinerja guru (PKG), kompetensi pengembangan soal hasil belajar mendapat perhatian, dan nilai sebagai kredit point. Untuk itu perlu diberikan pelatihan pada guru. Pengembangan kompetensi guru hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Pada kecamatan Koto tangah – Padang terdapat beberapa sekolah baik swasta maupun negeri, yaitu SMAN 7, SMAN 8, SMPN 13, SMPN 10, SMKN 10 Perkapalan, SMK Swasta Labor, SMP Khairummah, dan lainnya.
Pengabdian pada masyarakat di kecamatan Koto tangah – Padang berupa Pelatihan Analisis butir tes pada guru-guru sekolah. Diharapkan dengan adanya program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru tersebut..
Pasca sarjana UNP sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi yang harus mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan merupakan bagian yang integral dari seluruh masyarakat, sudah tentu mempunyai kewajiban moral untuk berperan serta dalam rangka pembinaan dan pengembangan guru sekolah. Kegiatan yang ditempuh Program Magister FT-UNP dalam berpartisipasi terhadap masyarakat umum jelas melalui pendekatan pengabdian pada masyarakat.
Dalam pelatihan analisis butir tes diharapkan para guru peserta dapat menjalaninya dengan baik semoga mereka mendapatkan ilmu dan keterampilan sebagai modal bagi mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam evaluasi hasil belajar.
Penerapan Ipteks dalam bentuk pelatihan analisis butir tes bagi guru di kecamatan Koto tangah diharapkan mampu memberikan sebuah kompetnsi bagi mereka tentang bagaimana cara mengembangkan dan menganalisis soal. Pada kesempatan ini bentuk soal yang dikembangkan dan dianalisis adalah Pilihan Ganda.
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban. Pada setiap butir soal terdapat tingkat kesukaran, daya beda, dan pengecoh. Pada soal yang baik ketiga hal tersebut harus berfungsi. Karena itu, perlu guru mengetahui keberfungsian ketiga hal tersebut. Dari analisis butir tes ketiga hal tersebut dapat diketahui berapa sekornya, dan dari sekor ini dapat diputuskan apaka soal tersebut baik dan selanjutnya apakah soal tersebut dapat dipakai atau tidak dalam ujian.
B.Perumusan Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa guru banyak yang tidak memiliki kompetensi menganalisis tes. Kenyataan ini memberikan suatu gambaran, bahwa para guru harus diberikan bekal. Kondisi nyata dari permasalahan ini memberikan motivasi kepada sebagai civitas akademika bergerak memberikan uluran tangan, membantu guru memberikan pelatihan Analisis butir tes hasil belajar.
Harapan, setelah diadakan kegiatan ini para guru dalam mengembangkan tes kelak dapat menganalisis tes. Pada akhirnya guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana memberikan pelatihan cara mengembangkan soal pilihan ganda kepada guru-guru sekolah sebagai salah satu kompetensi pedagogik?
1.Bagaimana memberikan pelatihan cara analisis butir tes kepada guru-guru sekolah sebagai salah satu kompetensi pedagogik?
2.Pelatihan yang bagaimana diberikan kepada guru-guru sekolah?
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Pelatihan Analisis Butir tes adalah untuk menambah kompetensi guru menganalisis butir tes dengan memberikan pelatihan pengembangan tes dan analisis butir tes.Mereka diharapkan mampu melakukan pengembangan dan analisis butir tes: membuat tes pilihan ganda yang baik, analisis tingkat kesukaran, daya beda, dan pengecoh pada suatu tes pilihan ganda yang baik. Diharapkan pelatihan ini dapat memicu guru-guru sekolah di kecamatan Koto tangah – Padang, untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pelatihan analisis butir tes adalah kemampuan membuat dan menganalisis butir tes pilihan ganda. Para guru diharapkan mampu mengembangkan dan menganalisis butir tes.
Filed under: PENGABDIAN MASYARAKAT
PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN ANALISIS BUTIR TES BERBASIS FREE BAGI GURU-GURU NEGERI DAN
SWASTA SMP DAN SMU DI KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
(BAB I – PENGABDIAN MASYARAKAT)
oleh
WAKHINUDDIN DKK
FT UNP
————————————————————————————————————————————————————————————————-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Peningkatan kualitas pendidikan diharapkan tanggung jawab kepala sekolah dan guru sebagai pembuat keputusan. Dalam membangun pendidikan yang lebih berkualitas, melalui pengembangan serta perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana dan prasaranapun dilakukan. Pengembangan kualitas evaluasi hasil belajar serta peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan lainnya mesti pendapat perhatian lebih dari biasanya.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mempunyai peranan penting untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi siswa. Dalam dunia pendidikan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat diperlukan strategi dalam proses belajar mengajar. Kelancaran dan keberhasilan pengajaran antara lain banyak ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru mulai dari membuat perencanaan pengajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), pelaksanaan evaluasi sampai tercapainya tujuan pengajaran. Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang komplek dan bersifat multidimensional. Kekompleksitas ini melibatkan berbagai pihak seperti guru, siswa, perancang kurikulum dan petugas administrasi. Dengan banyaknya unsur-unsur yang terlibat berkemungkinan dapat menimbulkan berbagai masalah yang mengganggu kelancaran dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menemukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Evaluasi hasil belajar harus dilakukan secara berkesinambungan mulai sejak peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Evaluasi hasil pembelajaran dapat dilakukan setiap bagian-bagian dari keseluruhan kegiatan pembelajaran misalnya selesai 1 kompetensi dasar atau satu materi pokok, tengah semester, akhir semester atau akhir setiap satuan pendidikan. Bentuk tes yang digunakan tergantung dari kegiatan apa yang hendak dinilai.
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik jika pada pelaksanaan analisis hasil belajar dilaksanakan dengan baik. Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan hasil belajar mahasiswa, yaitu penguasaan kompetensi; sedang interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar mahasiswa. Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah pemberian skor sebagai tahapan penentuan capaian penguasaan kompetensi oleh setiap mahasiswa. Pemberian skor terhadap tugas dan/atau pekerjaan mahasiswa harus dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara objektif. Untuk menjamin keobjektifan penskoran Gurui harus mengikuti pedoman penskoran sesuai dengan jenis dan bentuk tes/instrumen evaluasi yang digunakan.
Ada langkah-langkah penyusunan tes yang baik, yaitu: penentuan tujuan tes, penyusunan kisi-kisi tes, penulisan soal, penelaahan soal (validasi soal), perakitan soal menjadi perangkat tes, uji coba soal termasuk analisis-nya, bank soal, penyajian tes kepada siswa, skoring (pemeriksaan jawaban siswa). Salah langkah yang jarang atau tidak pernah dilakukan guru adalah uji coba dan analisis butir tes. Dari pengamatan yang dilakukan selama Bimtek RSBI, ditemukan tidak pernah guru melakukan uji coba dan analisis butir tes. Karena itu pada kesempatan ini akan dilakukan pengabdian pada masyarakat guru tentang analsis butir tes.
Dalam rangka peningkatan kualitas guru, dibutuhkan guru yang mempunyai kecakapan dalam menganalisis soal, pada penilaian kinerja guru (PKG), kompetensi pengembangan soal hasil belajar mendapat perhatian, dan nilai sebagai kredit point. Untuk itu perlu diberikan pelatihan pada guru. Pengembangan kompetensi guru hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Pada kecamatan Koto tangah – Padang terdapat beberapa sekolah baik swasta maupun negeri, yaitu SMAN 7, SMAN 8, SMPN 13, SMPN 10, SMKN 10 Perkapalan, SMK Swasta Labor, SMP Khairummah, dan lainnya. Pengabdian pada masyarakat di kecamatan Koto tangah – Padang berupa Pelatihan Analisis butir tes pada guru-guru sekolah. Diharapkan dengan adanya program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru tersebut..
Pasca sarjana UNP sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi yang harus mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan merupakan bagian yang integral dari seluruh masyarakat, sudah tentu mempunyai kewajiban moral untuk berperan serta dalam rangka pembinaan dan pengembangan guru sekolah. Kegiatan yang ditempuh PPs UNP dalam berpartisipasi terhadap masyarakat umum jelas melalui pendekatan pengabdian pada masyarakat.
Dalam pelatihan analisis butir tes diharapkan para guru peserta dapat menjalaninya dengan baik semoga mereka mendapatkan ilmu dan keterampilan sebagai modal bagi mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam evaluasi hasil belajar.
Penerapan Ipteks dalam bentuk pelatihan analisis butir tes bagi guru di kecamatan Koto tangah diharapkan mampu memberikan sebuah kompetnsi bagi mereka tentang bagaimana cara mengembangkan dan menganalisis soal. Pada kesempatan ini bentuk soal yang dikembangkan dan dianalisis adalah Pilihan Ganda.
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban. Pada setiap butir soal terdapat tingkat kesukaran, daya beda, dan pengecoh. Pada soal yang baik ketiga hal tersebut harus berfungsi. Karena itu, perlu guru mengetahui keberfungsian ketiga hal tersebut. Dari analisis butir tes ketiga hal tersebut dapat diketahui berapa sekornya, dan dari sekor ini dapat diputuskan apaka soal tersebut baik dan selanjutnya apakah soal tersebut dapat dipakai atau tidak dalam ujian.
B. Perumusan Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa guru banyak yang tidak memiliki kompetensi menganalisis tes. Kenyataan ini memberikan suatu gambaran, bahwa para guru harus diberikan bekal. Kondisi nyata dari permasalahan ini memberikan motivasi kepada sebagai civitas akademika bergerak memberikan uluran tangan, membantu guru memberikan pelatihan Analisis butir tes hasil belajar.
Harapan, setelah diadakan kegiatan ini para guru dalam mengembangkan tes kelak dapat menganalisis tes. Pada akhirnya guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
- Bagaimana memberikan pelatihan cara mengembangkan soal pilihan ganda kepada guru-guru sekolah sebagai salah satu kompetensi pedagogik?
1.Bagaimana memberikan pelatihan cara analisis butir tes kepada guru-guru sekolah sebagai salah satu kompetensi pedagogik?
2.Pelatihan yang bagaimana diberikan kepada guru-guru sekolah?
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Pelatihan Analisis Butir tes adalah untuk menambah kompetensi guru menganalisis butir tes dengan memberikan pelatihan pengembangan tes dan analisis butir tes. Mereka diharapkan mampu melakukan pengembangan dan analisis butir tes: membuat tes pilihan ganda yang baik, analisis tingkat kesukaran, daya beda, dan pengecoh pada suatu tes pilihan ganda yang baik. Diharapkan pelatihan ini dapat memicu guru-guru sekolah di kecamatan Koto tangah – Padang, untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pelatihan analisis butir tes adalah kemampuan membuat dan menganalisis butir tes pilihan ganda. Para guru diharapkan mampu mengembangkan dan menganalisis butir tes.