Wakhinuddin’s Weblog


PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MERRILL DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA KULIAH SISTEM PEMINDAH TENAGA
Mei 20, 2012, 2:13 pm
Filed under: Pembelajaran, PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MERRILL DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA KULIAH SISTEM PEMINDAH TENAGA

Oleh
Wakhinuddin S*

Abstrak

Rendahnya hasil belajar praktek dalam mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga (SPT) selama ini disebabkan oleh faktor pedagogik dan penlaiannya. Ini tampak dari mahasiswa menyampaikan fakta, konsep, prinsip dan prosedur, kurang kemampuan membuat laporan praktek; ini semua menyebabkan nilai hasil belajar tidak bagus, hanya 4-8% yang memperoleh nilai (A), 12-16% nilai (B), 55% Nilai (C), 12% nilai (D) dan sisanya nilai (E). Rumusan masalah ’Apakah hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio pada mata kuliah SPT. Penelitian bertujuan mengungkapkan sejauhmana penggunaan metode pembelajaran Merrill meningkatkan hasil belajar belajar mahasiswa pada SPT. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dirancang pelaksanaannya 3 siklus dan tindakan dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio. Dari 8 kali pertemuan yang direncanakan, yaitu: 6 kali pertemuan pelaksanaan tindakan, 1 kali pertemuan awal untuk perencanaan tindakan, dan 1 kali pertemuan akhir penelitan untuk refleksi. Pada setiap siklus, penerapan metode pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio diberikan selama 2 kali pertemuan, dengan 3 kali tugas perbaikan umpan balik di sekolah dan 3 kali penilaian. Hasil Penelitian rata-rata hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Merrill dan portofolio. Dan dari antar setiap siklus terdapat peningkatan.
Kata kunci:
Peningkatan, hasil belajar, SPT, Pembelajaran Merrill, Penilaian Portofolio, Dimensi, Siklus.



LAPORAN MONEV SM3T (Lengkap)
Mei 18, 2012, 8:20 am
Filed under: EVALUASI PROGRAM DAN LEMBAGA, MONEV

LAPORAN MONEV SM3T

(SARJANA MENDIDIK DI DAERAH

TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL (SM-3T)

 

TAHUN  2011/ 2012

 

 

 

 

KABUPATEN                        : ACEH SINGKIL

KECAMATAN                      : PULAU BANYAK

 

 

DISUSUN OLEH

 

WAKHINUDDIN S.

 

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

 

PADANG

2012


BAB I

PENDAHULUAN

  1. A.   Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T).

Beberapa permasalahan penyenggara pendidikan, utama di daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidak sesuaian anatara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyenggara pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.

Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola seacara khusus dengan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju sejajar dengn daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka mempercepat pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia . Program meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terntegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik  di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata di Daerah 3T dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboaratif), (5) Program S-1 Kependidikan Dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T.

Program SM-3T sebagi salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidik yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selam satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

  1. B.   Pengertian

Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidik untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

  1. C.   Tujuan
    1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik.
    2. Memberikan pengalam pengabdian kepada sarjana pendidik sehingga terbentuk sikap profesional ,cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
    3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagi pendidik profesional pada daerah 3T.
    4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
  2. D.   Ruang Lingkup SM-3T
    1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
    2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
    3. Melakukan kegiatan ekstra kulikuler.
    4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan menajemen pendidikan di sekolah.
    5. Melakukan pembedayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T.
    6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.
  3. E.   Landasan Yuridis
    1. UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
    2. UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
    3. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
    4. PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
    5. Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
    6. Pemendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
    7. Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
    8. Pemendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan.
    9. Kepmendiknas nomor 126/2010 tentang Penepatan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
    10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penepatan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
    11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penempatan Lembaga Pendididkan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).
  4. F.    Waktu Pelaksanaan

Program SM-3T merupaka program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara.

Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan dimulai Nopember 2011 sampai dengan Oktober 2012, sedangkan unntuk pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 2013.


BAB II

KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN

  1. A.     Kondisi Gografis

Secara geografis luas wilayah desa pulau balai lebih kurang ± 206,5 Ha, Dengan kondisi desa yang dikelilingi lautan sehingga cukup strategis untuk nelayan. Adapun secara geografis batas-batas pulau balai  adalah sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan pulau Teluk Nibung
  2. Sebelah Selatan berbatasan dengan pulau Panjang
    1.  Sebelah Barat berbatasan dengan pulau Haloban
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan kepulauan Tapus-Tapus

 

  1. B.       Jumlah Penduduk

Tabel I

DATA LUAS WILAYAH DESA PULAU BALAI dan JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN

N0

Luas wilayah

Jumlah KK

Jumlah Penduduk

LK

PR

Jumlah

1

1000 Ha

385

930

803

1733

Sumber: Kantor Kepala Desa Pulau Balai

Di desa Pulau Balai jumlah populasi penduduk adalah 1733 jiwa, jumlah laki-laki sebanyak 930  jiwa, jumlah perempuan sebanyak 803 jiwa yang dikepalai oleh 385 Kepala Keluarga, maka berdasarkan hasil tabel di atas maka jumlah penduduk desa Pulau Balai yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak atau dominan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Namun, setiap kali program yang dilaksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T di Desa Pulau Balai ,warga desa Pulau Balai turut membantu kegiatan yang di laksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T.

Tabel II

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL

 TAHUN 2011

No

Tingkat Pendidikan

Volume

Satuan

1

Tidak Sekolah

5

Jiwa

2

Tidak Tamat SD

15

Jiwa

3

Tamat SD

50

Jiwa

4

Tamat SMP

880

Jiwa

5

Tamat SMA

750

Jiwa

6

Tamat D-1

5

Jiwa

7

Tamat D-2

4

Jiwa

8

Tamat D-3

4

Jiwa

9

Tamat S-1

20

Jiwa

Jumlah

1733

Jiwa

Sumber : Sensus Penduduk Pulau Balai

            Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Pulau Balai  lebih banyak yang selesai hanya di bangku SD, dan hanya 20 jiwa yang  dapat menjadi sarjana, oleh sebab itu, maka hampir sebagian besar masyarakat di desa tersebut yang pekerjaan setiap harinya bertani atau menjadi buruh tani, dan ada juga yang bekerja sebagai tukang.

Tabel III

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENYERAPAN TENAGA KERJA

TAHUN 2011

No

Tingkat Pendidikan

Volume

Satuan

1

Pegawai Negeri Sipil/Polri

45

Jiwa

2

Nelayan

993

Jiwa

3

Tani

36

Jiwa

4

Buruh

550

Jiwa

5

Janda Duda

54

Jiwa

6

Anak Yatim

55

Jiwa

Jumlah

1733

Jiwa

         

Sumber : Sensus Penduduk desa Pulau Balai

            Kebanyakan penduduk yang tinggal di desa Pulau Balai berprofesi sebagai nelayan.dan buruh. Daerah sasaran Program SM-3T untuk daerah Aceh Singkil berada di Pulau Banyak. Pulau Banyak adalah gugusan pulau yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang terdapat dua kecamatan di daerah tersebut. Adapun kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat. Kecamatan Pulau Banyak terdiri dari tiga desa yaitu Pulau Balai, Pulau Baguk, dan Teluk Nibung, sedangkan Pulau Panyak Barat terdiri atas tiga desa juga yang meliputi Haloban, Ujung Sialit dan Suka Makmur. Berdasarkan judul laporan yang dibuat maka daerah sasaran SM-3T untuk daerah Aceh Singkil terletak di SekolahPulau Balai Kecamatan Pulau Banyak.

Desa Pulau Balai merupakan daerah teluk yang terdiri atas satu desa berdekatan dengan desa pulau baguk. Di daerah ini dikelilingi oleh lautan. Jarak yang ditempuh untuk menuju singkil yaitu lebih kurang 5 jam perjalan dengan menggunakan alat transfortasi laut yakni perahu.

  1. C.    Kondisi Demografis

Penduduk asli desa pulau balai sebagian besar berasal dari Melayu jameh walaupun ada sebagian kecil yang berasal dari masyarakat pendatang seperti Aceh, pakpak, nias, Sibolga dan lain-lain. Masyarakat desa Pulau Balai lebih kurang terdiri dari 385 kepala keluarga yang menepati setiap rumah. Walaupun demikian pelaksanaan Program Keluarga Berencana belum berjalan sebagai mana mestinya. Hal ini terlihat dalam setiap kepala keluarga yang mampunyai anak lebih dari dua dan pernikahan dini merupakan faktor pedukung lain sehingga tidak terlaksananya program tersebut. Kepulauan banyak berada sebelah barat kota Singkil, dengan jarak tempuh boat sekitar 4 jam. Sesuai dengan namanya kecamatan ini adalah terdiri dari beberapa pulau, yang terbesar adalah pulau Haloban.

  1. D.    Kondisi Sosial, Ekonomi, Dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Pulau Balai tumbuh dengan kekompakan dan semangat gotong royong. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan gotong royong warga setiap pagi  jum’at, sekaligus diadakannya ronda malam secara bergiliran. Kemudian dalam hal penegakan peraturan desa dapat dilihat dari tidak dibolehkannya kegiatan melaut pada malam jum’at sampai selesai salat jum’at sekaligus kalau ada yang meninggal dunia di desa tersebut. Apabila hal tersebut dilanggar maka dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di desa tersebut.

Kondisi ekonomi masyarakat pulau balai sebagian  besar bekerja sebagai nelayan. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena Pulau Balai dikelilingi oleh lautan sehingga melaut merupakan mata pencarian utama. Kemudian masyarakat  Pulau Balai juga keramba ikan  merupaka pilihan kedua. Kemudian kegiatan berdagang kecil-kecilan di setiap rumah merupakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang banyak dilakukan.

Penduduk Pulau Balai mayoritas beragama islam walaupun ada yang beragama kristen tetapi dalam skala yang kecil. Dalam ajaran islam tersebut di Pulau Balai terdapat dua pandangan atau organisasi islam yaitu Muhammadiyah dan Tarbiyah. Walaupun demikian kehidupan masyarakat tetap hidup rukun dan damai.

Kondisi budaya  di desa Pulau Balai sudah bercampur baur dengan kata lain bervariasi. Hal ini disebabkan karena pengaruh pendatang yang menempati desa tersebut sejak dahulu. Dapat dilihat dari Budaya Nias, Budaya Aceh, dan Budaya Padang. Contohnya Tari Mahena  merupakan tarian yang berasal dari Nias, kemudian Adat Aceh yang di gunakan pada pesta pernikahan dan bahasa jamu dan kesenian yang sebagian berasal dari padang (Sumatera Barat).

 

 

 

 

 


BAB III

KEGIATAN KERJA

  1. A.    MAHASISWA
    1. a.      Bidang Kependidikan
    2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
    3. Menyusun bahan ajar.
    4. Menyusun alat dan media pembelajaran.
    5. Menyusun perangkat evaluasi.
    6. Melaksanakan tugas mengajar.
    7. Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan.
    8. Membantu administrasi pendidikan di sekolah.
    9. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler.
    10. Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran.
    11. b.      Bidang Kemasyarakatan
      1. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintergrasikan dengan program POSDAYA.
      2. Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberantasan buta huruf).
      3. Pembinaan kepemudaan (olahraga dan kesenian).
      4. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
      5. Pemberian penyuluhan masalah NAPZA dan pelatihan KOGAMI untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami.
      6. B.     DOSEN
        1. Mengantar mahasiswa
        2. Melaksana Monev

BAB IV

PELAKSANAAN MONEV

  1. A.      Penempatan Guru SM3T

No.

Nama

Penempatan

Keterangan

1

Catur Triwahyuningsih

SDN Teluk Nibung

 

2

Ade Yatma

SDN Suka Makmur

Pindah ke SMP SATAP Teluk Nibung

3

Marsimin

SMAN 1 Pulau Banyak

 

4

Acep Jaya Indramukti

SMAN 1 Pulau Banyak

 

5

Sri Ayu

SMPN 1 Pulau banyak

 

6

Aprima Siska Riski Amalia

SMPN 1 Pulau banyak

 

7

Yasri Wahyuni

SMPN 3 SATAP T. Nibung

 

8

Ernawati Berutu

SMPN 2 Pulau banyak

 

9

Syofia Winda

SMPN 2 Pulau banyak

 

10

Harmon

SMPN 2 Pulau banyak

 

 

Pelaksanaan program SM3T pada Kabupaten Singkil, guru program SM3T di tempatkan pada kecamatan Pulau Banyak, diikuti oleh 10 guru SM3T. Ke-sepuluh guru tersebut sampai pertengahan pelaksanaan program SM3T masih tetap mereka terlibat dengan baik. Ada satu guru yang penempatan awalnya pada SDN Suka Makmur pindah ke SMP SATAP Teluk Nibung. Alasan pindah saudara Ade Yatma adalah karena sakit malaria.

  1. B.       Kondisi Sekolah
    1. a.      SDN Teluk Nibung

No.

Aspek

Jumlah

1

Jumlah Guru

12 (PNS 8)

2.

Jumlah Kelas

6

3.

Jumlah Siswa

169

 

  1. b.      SDN Suka Makmur*

No.

Aspek

Jumlah

1

Jumlah Guru

Tidak ada data

2.

Jumlah Kelas

Tidak ada data

3.

Jumlah Siswa

Tidak ada data

* Guru SM3T pindah ke SMP SATAP Teluk Nibung.

  1. c.       SMAN 1 Pulau Banyak

No.

Aspek

Jumlah

1

Jumlah Guru

13 (yang PNS 3)

2.

Jumlah Kelas

9 (rusak/tidak dipakai 2 kls)

3.

Jumlah Siswa

217

 

  1. d.      SMPN 3 Satap Teluk Nibung

No.

Aspek

Jumlah

1

Jumlah Guru

5

2.

Jumlah Kelas

3

3.

Jumlah Siswa

55

 


 

  1. e.       SMPN 2 Pulau Banyak

No.

Aspek

Jumlah

1

Jumlah Guru

11

2.

Jumlah Kelas

9

3.

Jumlah Siswa

109

 

Rasio jumlah guru dengan jumlah siswa dapat dikatakan cukup, tetapi ditinjau dari aspek distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched) jauh dari cukup. Satu lagi aspek penting dalam pelaksanaan pendidikan di Kepulauan Banyak adalah tingkat kehadiran guru dalam mengajar sangat penting diperhatikan pengelola pendidikan; dari info yang didapat guru-guru honorer  (bukan guru SM3T) jarang masuk mengajar di kelas.

Kemungkinan ini disebabkan kebanyakan guru-guru tersebut masih guru honorer, dan banyak diantara mereka bukan penduduk kepulauan Banyak, mereka tinggal di kota Singkil, perjalanan laut yang ditempuh jauh dan cenderung berbahaya. Sebagaimana saya alami, di tengah jalan/laut, setelah 2 jam boat meninggalkan dermaga, kami dihadang badai kuat dan hujan lebat, sehingga nakhoda memutuskan balik kembali ke kota Singkil.

 


  1. C.      Program

No.

Komponen Monev

Sumber informasi

Temuan

PSRT

PEMDA

KS/ GURU

PP SM3T

OBS

DOK

1

Pemda Mitra

 

 

 

 

 

 

 

  1. Keterlibatan Pemda terhadap Program SM3T

 

 

Baik

  1. Kekuatan  hubungan Pemda mitra dengan LPTK dalam keterlibatan langsung SM3T

 

 

 

 

Bagus

  1. Komitmen Pemda mitra terhadap program SM3T

 

 

 

Bagus

2

Penempatan Peserta 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Ketepatan sasaran: lokasi, sekolah, dll

Sangat tepat

  1. Jumlah peserta per kecamatan

 

 

Kurang

 

  1. Jumlah peserta per sekolah

Kurang

 

  1. Kesesuaian kebutuhan sekolah dari aspek : jumlah, mata pelajaran, dll

Kurang

3

Bidang Pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Menyusun perangkat pembelajaran: RPP, bahan ajar, alat dan media, dan evaluasi

 

 

 

Ada lengkap dan semua guru SM3T membuat perangkat tersebut

 

  1. b.  Melaksanakan tugas mengajar

 

 

Sangat baik

 

  1. c.   Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan

 

 

Ada

 

  1. Membantu admins-trasi pendidikan di sekolah

 

 

Ada

 

  1. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

 

 

Banyak

 

  1. Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran

 

 

 

Ada

4

Bidang kemasyakatan

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintegrasikan dengan program POSDAYA

 

 

 

Semua Guru SM3T ada melaksana dan berjalan dengan baik

 

  1. Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberan-tasan buta huruf)

 

 

 

Ada

 

  1. Pembinaan kepemudaan (olah raga dan kesenian)

 

 

 

Ada dan Sering

 

  1. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan

 

 

 

Ada

 

5

Profil Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Siswa: Jumlah siswa, jumlah rombel, jumlah rata-rata per rombel, jumlah siswa miskin, dll

 

 

 

Kurang; banyak yang DO. APK sangat rendah.

 

  1. Guru : Jumlah guru, status guru, kualifi-kasi, kepangkatan/ gol, jenis kelamin, yang sudah sertifikasi, dll

 

 

 

Cukup, apa bila semua guru honorer (tidak tetap) terlibat penuh mengajar. Dalam kenyataanya, berbeda, kebanyakan dan sering guru honorer absen mengajar. Dengan demikian dapat dikatakan keca-matan Kepulauan banyak masih kurang guru.

 

  1. Sarana sekolah : jumlah ruang kelas, ruang guru, ruang laboratorium, MCK, dll.

 

 

Kurang

6

Kendala yang dihadapi

  1. Secara umum dapat dikatakan tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan program SM3T
  2. Secara spesifik, kendala dalam pelaksanaan pendidikan di kepulauan Banyak berupa:
  3. Guru status PNS sangat kurang
  4. Guru honorer (tidak tetap) sering absen mengajar; ini disebabkan, guru-guru honorer tersebut umumnya berdomisili di kota Singkil, bukan di kepulauan Banyak.
  5. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
  6. Belum ada bahan ajar  dan media pembelajaran yang relevan
  7. Kurang minat siswa dalam belajar
  8. Buku paket yang masih kurang
  9. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurang (tidak lengkap)
    1. Transportasi laut lama dan kurang baik (ada kapal feri, tetapi tidak setiap hari ada jadwalnya).

7

Rekomendasi tindak lanjut

  1. Program SM3T masih perlu dilanjutkan pelaksanaannya di Kep. Banyak.
  2. Pengangkat guru negeri, terutama bagi putra daerah
  3. Perbaikan sarana-prasarana
  4. Melengkapi bahan ajar.
  5. Bea siswa perguruan tinggi (LPTK) buat putra daerah yang berminat jadi guru, seperti Bidik Misi.

 

            Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah Pulau Banyak kendala yang dihadapi meliputi :

  1. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
  2. Guru masih kurang, baik dari aspek kuantitas, relevansi, maupun kualitas.
  3. Belum ada silabus yang relevan
  4. Belum ada bahan ajar  dan media pembelajaran yang relevan
  5. Kurang minat siswa dalam belajar
  6. Buku paket yang masih kurang
  7. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
  8. D.      Solusi yang ditempuh

Berdasarkan kendala yang dihadapi solusi yang dapat di tempuh adalah:

  1. Meneruskan program SM3T
  2. Memberi peluang putra daerah lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke LPTK melalui program khusus, seperti Bidik Misi dan Bea siswa lainnya.
  3. Guru-guru yang mismatch diberi peluang mengikuti program KKT dengan penanganan khusus. 
  4. Melakukan pelatihan guru, baik dalam profesionalisme maupun pedagogik.
  5. Meningkatkan pengawasan sekolah oleh dinas
  6. Menyusun silabus pembelajaran
  7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
  8. Menyusun bahan ajar dan media pembelajaran
  9. Memberi masukan kepada wali siswa bersangkutan terhadap pentingnya pendidikan
  10. Menyesusaikan buku paket dengan RPP dalam proses pembelajaran
  11. Memanfaatkan lingkungan alam (contextual learning)
  12. E.       Nilai-Nilai positif
    1. Lingkungan keluarga merupakan pendukung terbesar dalam pendidik anak
    2. Adanya kerjasama dan kekompakan dalam masyarakat merupakan langkah menuju desa maju ke depan
    3. Belajar bukan dapat dari buku saja tetapi belajar bisa juga di dapat dari alam
    4. Pendidikan bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi perubahan sikap/perilaku harus  diimbang


BAB V

PENUTUP

  1. A.      KESIMPULAN

              Program SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan di lanjutkan dengan program pendidikan profesi guru.

              Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan: permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched).

Permasalahan peserta didik adalah angka putus sekolah relatif tinggi, angka partisipasi masih rendah, dengan demikian perlu peningkatan APK/APM pendidikan di kepulauan Banyak.

Secara umum dapat dikatakan kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah di Pulau Banyak  rusak.

  1. B.       SARAN        
    1. Diharapkan program SM3T yang sedang berjalan dapat dilanjutkan.
    2. Diharapkan program SM3T dilanjutkan ditahun depan.
    3. Guru dapat mengikuti Pelatihan dalam bidang kompetensi profesional dan pedagogik,
    4.  Guru-guru yang mismatch dapat mengikuti program KKT Kemdikbud.
    5. Sarana dan prasarana sekolah agar diperbaiki, agar terpenuhinya standar sarana dan prasarana, dan standar proses dan standar lainnya.
    6. Hendaknya Pemda propinsi dan kabupaten berusaha meningkatkan APK/APM.
    7. Pengangkatan Guru PNS baru, terutama putra daerah.
    8. Bea siswa melanjutkan ke pendidikan tinggi bagi putra daerah.GambarGambarGambar


PEMBELAJARAN MERRILL DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA KULIAH SISTEM PEMINDAH TENAGA
Mei 6, 2012, 3:54 am
Filed under: Pendidikan Kejuruan, PENELITIAN

PEMBELAJARAN MERRILL DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA KULIAH SISTEM PEMINDAH TENAGA
Oleh
Wakhinuddin S

Abstrak

Rendahnya hasil belajar praktek dalam mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga (SPT) selama ini disebabkan oleh faktor pedagogik dan penlaiannya. Ini tampak dari mahasiswa menyampaikan fakta, konsep, prinsip dan prosedur, kurang kemampuan membuat laporan praktek; ini semua menyebabkan nilai hasil belajar tidak bagus, hanya 4-8% yang memperoleh nilai (A), 12-16% nilai (B), 55% Nilai (C), 12% nilai (D) dan sisanya nilai (E). Rumusan masalah ’Apakah hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio pada mata kuliah SPT. Penelitian bertujuan mengungkapkan sejauhmana penggunaan metode pembelajaran Merrill meningkatkan hasil belajar belajar mahasiswa pada SPT. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dirancang pelaksanaannya 3 siklus dan tindakan dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio. Dari 8 kali pertemuan yang direncanakan, yaitu: 6 kali pertemuan pelaksanaan tindakan, 1 kali pertemuan awal untuk perencanaan tindakan, dan 1 kali pertemuan akhir penelitan untuk refleksi. Pada setiap siklus, penerapan metode pembelajaran Merrill dan penilaian portofolio diberikan selama 2 kali pertemuan, dengan 3 kali tugas perbaikan umpan balik di sekolah dan 3 kali penilaian. Hasil Penelitian rata-rata hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Merrill dan portofolio. Dan dari antar setiap siklus terdapat peningkatan.
Kata kunci:
Peningkatan, hasil belajar, SPT, Pembelajaran Merrill, Penilaian Portofolio, Dimensi, Siklus.