SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
1. Mata Kuliah / Kode : Evaluasi Pengajaran /FTE 106
Bobot : 2 SKS
Semester : 4
Jurusan : All
Dosen Penanggung Jawab/Kode : Dr. Wakhinuddin S, M.Pd/5512Drs. P
2. Manfaat Mata kuliah
Mata kuliah ini diberikan untuk : memberi landasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada mahasiswa untuk pembentukan dan pembinaan logika berpikir dalam mendesain, melaksanakan, dan melaporkan hasil belajar mahasiswa sehingga memiliki kompetensi dan sikap sebagai pendidik Sekolah Menengah Kejuruan/Umum.
3. Standar Kompetensi
Penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam penilaian hasil belajar siswa yang berhubungan dengan mendesain, melaksanakan, melaporkan, menafsirkan, dan memanfaatkan hasil belajar siswa untuk kepentingan pendidikan secara luas.
Utra
IV. GBPP
No
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Uraian Materi Pokok
Waktu
Sumber
1
2
3
4
5
1
Kemampuan untuk memahami tentang pengertian dan tujuan penilaian hasil belajar.
Pengertian dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar.
1. Pengukuran
2. Penilaian
3. Tes
4. Evaluasi
5. Tujuan PenilaianPenilaian Hasil Belajar
1/16
A s/d D
2
Kemampuan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dan pendekatan dalam penilaian hasil belajar
Prinsip-prinsip dan pendekatan dalam penilaian Hasil Belajar
1. Prinsip umum Penilaian
2. Prinsip penilaian dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi .
3. Pendekatan dalam Penilaian
1/16
A s/d D
F, G, dan H
3
Kemampuan untuk menganalisis sasaran penilaian hasil belajar
Sasaran Penilaian Hasil Belajar
1. Kognitif (Bloom, 1956, dan Edisi Revisi Anderson dan Krathwall, 2001)
2. Afektif
3. Psikomotor
1/16
A s/d D
F, G, dan L
4
Kemampuan merencanakan penilaian hasil belajar
Perencanaan enilaian Hasil Belajar
1. Langkah-langkah perencanaannya
2. Pembuatan Kisi-kisi
1/16
A s/d D, dan F
5
Kemampuan membuat dan menggunakan instrument penilaian hasil belajar
Metode, Teknik, dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar.
1. Tes
2. Non Tes
3. Asesmen Berbasis Kelas
4. Asesmen Kinerja
5. Asesmen Portofolio
3/16
A s/d F
6
Mid Semester
1/16
7
Kemampuan untuk mengindentifikasi Standar Penilaian Hasil Belajar
Standar (Kriteria) Penilaian Hasil Belajar
1. Validitas Tes
2. Reliabilitas Tes
3. Obyektifitas, Praktis, dan Ekonomis
1/16
A s/d F
8
Kemampuan membuat penilaian berbasis KTSP
Penilaian KTSP
1. KKM
2. SKL
3. Unjuk Kerja (Performance)
4. Penugasan (Proyek/Project)
5. Hasil kerja (Produk/Product)
6. Tertulis (Paper & Pen)
7. Portofolio (Portfolio)
8. Sikap
9. Diri (Self Assessment)
2/16
8
Kemampuan menganalisis Instrumen penilaian Hasil belajar
Analisis Instrunmen Tes
1. Indeks Kesukaran
2. Daya Beda
3. Keberfungsian Disktraktor
4. Pengenalan Rasch
1/16
A s/d F
9
Kemampuan mengolah hasil belajar
Pengolahan Hasil Belajar
1. Menskor dan Menilai
2. Mengolah Nilai
3. Mencari Nilai Akhir
2/16
A s/d D
Dan F
10
Kemampuan Mengevaluasi Hasil penilaian dan membuat Laporan Hasil Penilaian
Evaluasi dan Laporan Hasil Penilaian
1. Pengayaan dan Remedial
2. Pelaporan Hasil Penilaian
3. Manfaat Pelaporan Hasil Penilaian
1/16
A dan G
11
UAS
Ujian Semester
1/16
V. Komposisi Nilai Akhir (NA) terdiri dari :
1. Ujian Tengah (Mid) Semester (UTS)
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Tugas (T)
4. Kehadiran (K)
NA = 3UTS+3UAS+3T+1K
10
VI. Buku Sumber
Kode
Pengarang, Judul Buku, dan Penerbit
A
Ari Kunto, Suharsimi, (1978). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta,PT Bina Aksara
B
Budiman, Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portopolio. Bandung:PT. Ganesindo.
C
Depdiknas (2004) Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta Depdiknas.
D
Depdiknas (200 ) KTSP. www.depdiknas
E
Ioesmani,.(1988). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta Depdiknas.
F
Mehrens, Wiliam A and Irvin J. Lehmamn.(1984). Measurement and Evaluation in Education and Psychology, New York, Holtd and Rinehart.
G
Nitko, Anthony J. (1996) Educational Assessment of Students. New Yersey: Prentice Hall, Englewood Cliff.
H
Popham, W. James (1995) Classroom Assessment. Boston: Allyn and Bacon.
I
Purwanto, M. Ngalim (1985). Prinsip-Prinsip & Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung,
Cv Remaja Karya.
J
Surapranata, Sumarna. (2004). Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Jakarta; PT. Remaja Rosdakarya.
K
Sanjaja,, Wina. (2006) Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Perdana Media Grup.
L
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya.
M
Sukmara, Dian. (2005). Implementasi Program Lifeskill Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Jalur Sekolah. Bandung: Mughni Sejahtera.
N
Yuhaelawati, Ella. (2004) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya
Disahkan : Padang, __________________
Ketua Jurusan, Dosen Pengampu,
____________ Dr. Wakhinuddin S, M.Pd.
1. Mata Kuliah / Kode : Evaluasi Pengajaran /FTE 106
No |
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok/Uraian Materi Pokok |
Waktu |
Sumber |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
Kemampuan untuk memahami tentang pengertian dan tujuan penilaian hasil belajar. |
Pengertian dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar. 1. Pengukuran 2. Penilaian 3. Tes 4. Evaluasi 5. Tujuan PenilaianPenilaian Hasil Belajar |
1/16 |
A s/d D |
2 |
Kemampuan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dan pendekatan dalam penilaian hasil belajar |
Prinsip-prinsip dan pendekatan dalam penilaian Hasil Belajar 1. Prinsip umum Penilaian 2. Prinsip penilaian dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi . 3. Pendekatan dalam Penilaian |
1/16 |
A s/d D F, G, dan H |
3 |
Kemampuan untuk menganalisis sasaran penilaian hasil belajar |
Sasaran Penilaian Hasil Belajar 1. Kognitif (Bloom, 1956, dan Edisi Revisi Anderson dan Krathwall, 2001) 2. Afektif 3. Psikomotor |
1/16 |
A s/d D F, G, dan L |
4 |
Kemampuan merencanakan penilaian hasil belajar |
Perencanaan enilaian Hasil Belajar 1. Langkah-langkah perencanaannya 2. Pembuatan Kisi-kisi |
1/16 |
A s/d D, dan F |
5 |
Kemampuan membuat dan menggunakan instrument penilaian hasil belajar |
Metode, Teknik, dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar. 1. Tes 2. Non Tes 3. Asesmen Berbasis Kelas 4. Asesmen Kinerja 5. Asesmen Portofolio |
3/16 |
A s/d F |
6 |
|
Mid Semester |
1/16 |
|
7 |
Kemampuan untuk mengindentifikasi Standar Penilaian Hasil Belajar |
Standar (Kriteria) Penilaian Hasil Belajar 1. Validitas Tes 2. Reliabilitas Tes 3. Obyektifitas, Praktis, dan Ekonomis |
1/16 |
A s/d F |
8 |
Kemampuan membuat penilaian berbasis KTSP |
Penilaian KTSP 1. KKM 2. SKL 3. Unjuk Kerja (Performance) 4. Penugasan (Proyek/Project) 5. Hasil kerja (Produk/Product) 6. Tertulis (Paper & Pen) 7. Portofolio (Portfolio) 8. Sikap 9. Diri (Self Assessment) |
2/16 |
|
8 |
Kemampuan menganalisis Instrumen penilaian Hasil belajar |
Analisis Instrunmen Tes 1. Indeks Kesukaran 2. Daya Beda 3. Keberfungsian Disktraktor 4. Pengenalan Rasch |
1/16 |
A s/d F |
9 |
Kemampuan mengolah hasil belajar |
Pengolahan Hasil Belajar 1. Menskor dan Menilai 2. Mengolah Nilai 3. Mencari Nilai Akhir |
2/16 |
A s/d D Dan F |
10 |
Kemampuan Mengevaluasi Hasil penilaian dan membuat Laporan Hasil Penilaian |
Evaluasi dan Laporan Hasil Penilaian 1. Pengayaan dan Remedial 2. Pelaporan Hasil Penilaian 3. Manfaat Pelaporan Hasil Penilaian |
1/16 |
A dan G |
11 |
UAS |
Ujian Semester |
1/16 |
|
Kode
Pengarang, Judul Buku, dan Penerbit
A
Ari Kunto, Suharsimi, (1978). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta,PT Bina Aksara
B
Budiman, Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portopolio. Bandung:PT. Ganesindo.
C
Depdiknas (2004) Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta Depdiknas.
D
Depdiknas (200 ) KTSP. www.depdiknas
E
Ioesmani,.(1988). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta Depdiknas.
F
Mehrens, Wiliam A and Irvin J. Lehmamn.(1984). Measurement and Evaluation in Education and Psychology, New York, Holtd and Rinehart.
G
Nitko, Anthony J. (1996) Educational Assessment of Students. New Yersey: Prentice Hall, Englewood Cliff.
H
Popham, W. James (1995) Classroom Assessment. Boston: Allyn and Bacon.
I
Purwanto, M. Ngalim (1985). Prinsip-Prinsip & Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung,
Cv Remaja Karya.
J
Surapranata, Sumarna. (2004). Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Jakarta; PT. Remaja Rosdakarya.
K
Sanjaja,, Wina. (2006) Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Perdana Media Grup.
L
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya.
M
Sukmara, Dian. (2005). Implementasi Program Lifeskill Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Jalur Sekolah. Bandung: Mughni Sejahtera.
N
Yuhaelawati, Ella. (2004) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Pakar Raya
KRITERIA ASSESSMENT SARANA DAN PRASARANA
PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO
Oleh: Wakhinuddin S*
Data yang didapat diolah dan dianalisis oleh tenaga ahli yang berkompeten kemudian ditentukan ambang kerusakan dari setiap bangunan mikrohidro dan skala prioritas di dalam perawatan dan pembangunannya. Penentuan ambang kerusakan dan prioritas ini dapat dilakukan dengan menggunakan metodologi analisis dengan indikatornya. Ada beberapa bagian dari obyek dalam pekerjaan yang akan disurvai dan dinilai yaitu :
1. Assesment Kondisi Mikrohidro
Assesment kondisi gedung MIKROHIDRO merupakan kajian yang dilakukan berkaitan dengan pekerjaan. Kriteria penilaian terhadap kondisi gedung inipun harus mengacu pada kriteria teknis (mesin, elektro, dan sipil) sebuah bangunan yang berlaku di Indonesia.
2. Assesment Ambang Kerusakan
Penilaian dilakukan untuk menilai secara ekonomi perhitungan tertentu pada saat tertentu. Hasil yang diperoleh berupa data kerusakan untuk dilanjutkan ke perencanaan perbaikan secara tepat. Dari data yang telah dikumpulakan surveyor dapat ditentukan skala prioritas pada masing masing elemen dan gedung MIKROHIDRO serta fasilitas penunjang lainnya yang menghasilkan indeks prioritas. Semakin tinggi indek prioritas maka semakin tinggi pula kebutuhan untuk segera memperbaiki.
Yang dimaksud dengan ambang kerusakan disini adalah melakukan kategorisasii terhadap kondisi eksisting MIKROHIDRO. Kategorisasi dibagi atas :
· Kategori Rehabilitasi Ringan
· Kategori Rehabilitasi Berat
· Kategori Rehabilitasi Total
Assesment ambang kerusakan ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah adanya kegiatan Pendataan Kondisi mikro hidro, karena kajian ini merupakan kajian terhadap data-data hasil survey lapangan. Sedangkan untuk menentukan sebuah mikrohidro masuk dalam kategori Rehabilitasi Ringan, Berat, Total indikator yang dipergunakan adalah :
a. Kondisi eksisting mikrohidro (tingkat kerusakan)
Tingkat kerusakan di bagi atas kriteria :
· Rusak Ringan adalah kerusakan dengan perbaikan mikrohidro pada bagian bagian tertentu dalam rangka perawatan untuk memperpanjang usia pemakaian, menjaga keandalan mikrohidro beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi. Dengan tingkat kerusakan kurang dari 30 %.
· Rusak Sedang adalah kerusakan dengan perbaikan mikrohidro pada bagian bagian tertentu dalam rangka menjaga keandalan mikrohidro beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi. Dengan tingkat kerusakan berkisar 30 ~ 50 %.
· Rusak Berat adalah kerusakan dengan perbaikan mikrohidro secara menyeluruh dalam rangka memperpanjang usia pemakaian. Dalam kegiatan ini memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan serta sarana prasarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi. Dengan tingkat kerusakan berkisar > 50 ~ 65 %.
· Rusak Total adalah kerusakan yang terjadi yang perbaikannya dengan membongkar mikrohidro yang lama dan membangun kembali gedung baru standard didalam lahan tanah yang ada. Dengan tingkat kerusakan jika melampaui 65 %.
Kriteria gedung MIKROHIDRO yang harus direhab total adalah :
– Selalu tergenang banjir baik air pasang maupun waktu hujan.
– Tingkat kerusakan bangunan tersebut sangat parah, rawan ambruk.
– Mikrohidro tersebut merupakan bangunan tua dan belum standart.
– Daya tersuplay sudah jauh dibawah kapasitas yang direncanakan awalnya.
b. Rasio jumlah daya tersuplay dengan kebutuhan, rasio jumlah rumah dengan daya yang berhubungan standard minimal sebuah rumah. Pengambilan standart dan rasio ini harus merujuk pada peraturan yang berlaku di Indonesia atau aturan lainnya yang dipergunakan oleh Dinas ESDM.
3. Assesment Prioritas
Assessment Prioritas merupakan Analisa data final dan Proses penentuan Prioritas yang mana disini adalah melakukan tingkat prioritas sebuah mikrohidro untuk dilakukan perbaikan /rehabilitasi atau pembangunannya, kategorisasi ini dibagi atas 4 (empat) tingkat kategori yaitu :
· Prioritas -1 : mendesak dan segera (urgent), usulan penanganan tahun 2009.
· Prioritas -2 : perlu dikerjakan dalam kurun waktu 2 tahun mendatang (esensial), usulan penanganan tahun 2011.
· Prioritas -3 : perlu dikerjakan dalam kurun waktu 3 – 5 tahun mendatang (derasibel), usulan penanganan tahun 2012, 2013, 2014, berdasarkan urutan bobot terbesar yang didahulukan.
Adapun dalam menentukan sebuah MIKROHIDRO masuk dalam sebuah prioritas 1, 2, 3, akan sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti :
· Faktor ambang kerusakan yang telah ditentukan (mikrohidro masuk kategori A : Rusak Ringan, B : Rusak Sedang, C : Rusak Berat atau kategori D : Rusak Total).
· Faktor non teknis. Dalam bidang pendidikan ini penilaian yang akan dilakukan melihat kondisi mikrohidro dalam : rasio jumlah daya tersuplay dengan rumah, rasio kelengkapan alat pendukung mikrohidro, dan kelengkapan lainnya.
· Dan faktor lain diluar faktor fisik bangunan yang mempengaruhi.
* Wakhinuddin S adalah salah satu anggota tim pada proposal studi ‘Evaluasi efektivitas PL Mikrohdro…..di Sumatera Barat, yang dikompetitifkan Bappeda Propinsi Sumbar.