Wakhinuddin’s Weblog


TEORI KEBETULAN (Teori Pemilihan Kerja Non Psikologis)
November 19, 2012, 1:04 pm
Filed under: Pendidikan, Pendidikan Kejuruan

TEORI KEBETULAN

 (Teori Pemilihan Kerja Non Psikologis)

Wakhinuddin

(Dosen Magister FT UNP)

Teori kebetulan beranggapan bahwa seseorang memasuki suatu pekerjaan karena munculnya keadaan yang tak terduga, seperti terjadinya perang, berjangkitnya wabah penyakit menular, bencana alam, dan sejenisnya. Dalam keadaan demikian akan bermunculan lapangan kerja baru yang membutuhkan banyak pekerja. Bila kepada pekerja ditanyakan alasan mereka memilih pekerjaan, mereka akan menjawab: “hanya karena kebetulan” atau “karena ada kesempatan”. Alasan kebetulan ini menunjukkan bahwa sebelum bekerja mereka memang tidak pernah menyusun rencana dan mempersiapkan diri untuk bekerja di bidang tersebut. Ketika muncul situasi yang tak terduga yang membuka lapangan kerja baru, mereka memilih pekerjaan itu, walaupun tidak punya persiapan sama sekali.

Bentuk lain dari teori kebetulan adalah pengisian lowongan kerja berdasarkan prinsip aji mumpung. Mumpung Bapak, atau Om, atau Kakek sedang memegang jabatan kunci di suatu bidang kerja, maka terbukalah kesempatan bagi seluruh keluarga untuk bekerja walau kadang-kadang kemampuan yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan. Bila perlu ciptakan jabatan baru untuk diisi, walaupun posisi tersebut sebenarnya tidak diperlukan. Gejala demikian berlangsung dalam banyak versi, dari yang paling menyolok sampai terselubung dan pada dasarnya terjadi karena kebetulan. Kepentingan pribadi atau keluarga menjadi pertimbangan utama sehingga kadang-kadang sangat merugikan orang banyak.

Alasan kebetulan (accidents) ini berbeda dengan alasan kemungkinan (contingency). Kalau pada alasan kebetulan, pemilihan kerja merupakan keputusan yang sebelumnya tidak direncanakan, pada pemilihan berdasarkan kemungkinan, semua kemungkinan-kemungkinan telah dipertimbangkan sebelumnya. Faktor-faktor kemungkinan dapat diperkirakan sebelumnya sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan masa depan seseorang. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam melihat kesempatan kerja antara lain mencakup potensi diri, kesempatan mengikuti pendidikan/latihan, kemampuan finansial, dan prospekmasa depan pekerjaan. Berdasarkan data-data ini dapat diperkirakan besar kecilnya kemungkinan seseorang untuk memasuki suatu bidang kerja, atau prestasi yang bakal dicapai.



Teori Sosial-Kebudayaan Dalam Pendidikan Kejuruan
November 17, 2012, 10:47 am
Filed under: Pendidikan, Pendidikan Kejuruan

Teori Sosial-Kebudayaan Dalam Pendidikan Kejuruan

Wakhinuddins

Menurut para ahli sosiologi kerja, faktor utama yang mempengaruhi/ menentukan pemilihan kerja seseorang adalah dampak kebudayaan atau tata nilai masyarakat sekitarnya. Nilai-nilai minat atau preferensi yang dianut seseorang sudah tentu akan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana dia berdomisili.

Dalam memilih suatu pekerjaan, pilihan seseorang sedikit banyak akan dipengaruhi oleh sistem sosial lingkungan. Sistem sosial atau kebudayaan yang berhubungan dengan pilihan seseorang dapat dilihat pada gambar 4.

 

 

 

Keterangan:

1  : individu

2  : komunitas

3  : subkultur

4  : kebudayaan/kultur

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4. Lingkungan Sosial-Budaya yang Mempengaruhi Pilihan

Setiap bentuk kebudayaan dan lingkungan sosial akan mempengaruhi seseorang dalam memilih pekerjaan yang akan dimasuki. Bila keberadaan individu pada lingkungan digambarkan berupa 4 buah lingkaran yang berlapis-lapis dengan individu sebagai titik pusat, maka besarnya pengaruh lingkungan budaya ditentukan oleh jaraknya ke titik pusat. Makin jauh jaraknya ke titik pusat, makin kecil pengaruhnya. Lingkungan yang mempengaruhi pilihan seseorang adalah: